Dalam Waktu

Roda masa tetap abadi
Berputar angkuh tak pernah berhenti
Dan apa yang hendak dicari

Masa lalu akan pergi
Tak pernah memiliki keberanian untuk kembali

Kemana sesungguhnya waktu akan membawaku

Masa lalu hanya menjadi sebuah penyesalan
Masa depan menjadi sebuah kekawatiran
Dan di mana kenyataan

Siapa yang akan menjadi pahlawan dalam waktu

Di mana kenangan disimpan
Di mana masa depan kan kutemukan

Dalam waktu
Aku meragu
Aku menunggu

Do'a Sebelum Tidur

Yaa Allah yang memiliki segala puji,
Aku bersyukur atas karuniaan rizki,

Dalam hina aku bermunajat,
Dalam sesat aku bertaubat,

Ampuni setiap noda dan dosaku,
Ridhoilah secuil langkah ibadahku,
Limpahkanlah barokah pada jejak umurku,

Yaa Allah yang selalu menjaga hambaNya dalam iman,
Yang firmanNya menyeru pada ketaqwaan,

Berikanlah ilmu yang bermanfaat,
Tunjukkanlah jalanMu yang penuh nikmat,
Menuju husnul khatimah di keabadian akhirat,

Yaa Allah yaa tuhanku,
Kabulkan do'aku,

Yang Terlahir untuk Mati

Yang terlahir untuk mati,
Mati dalam suci,

Kau tinggalkan tanah gersang,
Tinggalkan atap ilalang,
tinggalkan si mata wayang,
Dan kau berperang,

Kau bakar ragamu dengan sejuta bara,
Kau pegang erat amanah senapan dalam hasta,
Kau bertaruh nyawa,

Dan kau kibarkan darah dan rusukmu,
Di ujung tiang di langit biru,
Di tempat bintang menari,
Digelap yang mengunci peluk padang sunyi,

Tapi pergimu tak kembali,
Karena kematian suci adalah janji Yang tak bisa kau ingkari,
Dan kemenangan adalah warisan abadi,

Merah putih,
Kini tak semerah darahmu,
Tak seputih rusukmu,
Tak setinggi langit biru,

Ada Rindu

Ada rindu,
Ada cinta,
Tapi tidak ada dirimu,

Jika sepi datang di hari yang beranjak senja,
Ada yang pergi manjauh dariku,
Tetapi ada satu bayang bersemayam di benakku,

Dan senja mulai melukiskan keindahan,
Tetapi perasaanku terpenjarakan,

Hanya senyummu yang hadir seakan terlahir untukku,
Memecah pagar sepi,
Namun tak menjadi pelita dalam rindu,

Adakah masa,
Kau kan hadir seutuhnya,

Adakah waktunya,
Bayangmu kan menjadi nyata,

Seandainya Perasaan yang Berbicara sendiri

Cinta
Darimu kata ini tercipta
Dan untukmu

Bukan sekedar kata cinta dalam cinta

Karena cinta
Membuatku tersakiti dan bahagia dalam waktu yang sama

Dan tanpamu
Malam menjelma menjadi guru
Mengajarkan tantang rindu
Yang membuatku terlalu dekat namun sangat jauh darimu

Entah
Terlalu indah atau terlalu menyakitkan untuk sebuah sepi

Namun bersamamu
Membuatku merasa hebat
Walau terkadang menjadikanku tak berdaya

Cinta
Seandainya perasaan yang berbicara sendiri

Yang Akan Kudapati

Yang akan kudapati,
Bukan hanya sepi,
Ketika mentari pijarkan embun pagi,

Yang akan kuterima,
Bukan hanya terik yang menyiksa,
Ketika semua telah menerka,

Yang terlantunkan,
Di setiap kesepian,
Bukan hanya kerinduan dalam senja yang menyesatkan,

Sejauh perjalanan,
Sejuta kedamaian,
Yang melelahkan,
Akan menjadi kenangan,
Ketika ribuan bintang menyapa kehidupan,
Dalam kegelapan,

Tak hanya syair dan lagu,
Tak hanya rindu,
Bahkan perasaan semu,
Yang akan kusampaikan pada gelap malamku,
Untuk menyambut waktu,