Wednesday 5 July 2017

Cerita Pendek tentang Pertemuan Tak Terduga

Tak rindukah dengan raut wajah yang pernah kau tampar
Bukankah seharusnya membiarkan tangan kita saling berjabat walau hanya sebentar
Bukannya justru tanganmu kau buat menutupi sebagian wajah cantikmu

Rugikah jika tersenyum sedikit saja
Walau untuk orang yang tidak pantas mendapatkannya
Atau haruskah kubertanya seberapa mahal harga senyuman itu sekarang
Jangan kira aku tidak bisa membelinya
Hingga kau lebih memilih menyimpannya di balik jemarimu
Menyimpannya jauh di dalam lubuk hatimu
Padahal di dalam lubuk hatimu jelas-jelas sudah tidak lagi tersimpan namaku
Padahal senyummu bisa jadi adalah obat terakhir untuk luka yang selama ini kuderita

Nyaris aku hendak berbicara dengan bahumu setelah kau benar-benar jauh berpaling
Itu pasti benar-benar terjadi jika tidak ada tangan yang mendampingmu
Dan karena aku tidak mau tangan itu ikut menaruh kenangan di wajahku
Sudah cukup bekas luka darimu saja yang membekas di pipi ini

0 komentar:

Post a Comment